Hari ini kebetulan suaminya sedang pergi keluar kota selama 2minggu, Dewi yang memang sedang menunggu waktu yang tepat untuk mendatangi dokter kandungan, akhirnya memutuskan untuk mendatangi tempat praktek dokter kandungan, ia ingin cepat-cepat berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk memastikan alat kontrasepsi apa yang cocok untuk dia, karena Dewi ingin segera merasakan kepuasan bersenggama kembali, hampir lebih dari 2 minggu, Dewi tidak dapat menikmati sodokan-sodokan ******-****** perkasa yang dapat memberikan kepuasan kepada dirinya, karena ia takut akan hamil.
?bu Dewi,?
Dewi mendengar namanya dipanggil.
?Yach, betul,? Dewi menjawab, dan menengok kearah siempunya suara yang ternyata suster di tempat praktek ini.
?Sekarang giliran ibu,? kata suster tersebut, ?mari ikut saya, bu.!!?
?Oh..yach,? jawab Dewi, sambil berdiri dan mengikuti suster itu menuju keruangan praktek.
Dewi baru menyadari tempat praktek dokter kandungan yang tadi lumayan penuh dengan pasien, sekarang telah kosong, Dewi menyadari bahwa ia adalah pasien terakhir.
?Dok, ini ibu Dewi pasien terakhir kita malam ini,? Kata suster itu kepada lelaki yang berada didalam ruangan praktek itu
Dalam hati Dewi membatin,?masih muda nih dokter, dan wajahnya lumayan ganteng,? Dewi memperkirakan dokter ini seumuran dia.
?Malam, dok,? Dewi menyapa si dokter.
?Malam, juga Bu! Silahkan duduk bu! Apa yang bisa saya bantu??,? si dokter menjawab sambil bertanya dan mempersilahkan Dewi duduk.
Sebelum sempat Dewi menjawab pertanyaan sang dokter, ia mendengar si suster berkata,? Dok, ibu Dewikan pasien terakhir, dan saya kebetulan ada keperluan keluarga, boleh saya pulang lebih dulu,?
?Oh..ok, ? jawab si dokter sambil beranjak dari tempat duduknya.
?Sebentar yach bu,? kata si dokter ke Dewi, lalu dokter itu keluar dari ruangan mengikuti si suster.
Tak lama kemudian dokter itu kembali dan berkata kepada Dewi,? maaf yach bu, soalnya saya harus mengunci pintu depan, kalau tidak nanti ada orang dating lagi untuk berobat atau berkonsultasi, padahal ibu Dewi-kan pasien saya terakhir apalagi suster saya sudah pulang?
?Oh..gak apa-apa kok,? balas Dewi
?Nach, sekarang apa keluhan ibu, mudah-mudahan saya bisa bantu,? tanya si dokter.
?Begini dok, saya ingin memakai alat kontrasepsi, tapi saya tidak mau kalau suami saya itu memekai kondom, jadi kira-kira alat kontrasepsi apa yang bagus untuk saya,? Dewi menjelaskan maksud tujuannya datang ketempat praktek ini.
?Oh itu, memang ibu dan suami sudah tidak berkeinginan untuk mempunyai anak lagi, ngomong-ngomong sudah punya berapa anak?? tanya sang dokter lagi.
?yach begitulah, saat ini kami mempunyai satu anak, ? jawab Dewi sedikit berbohong, karena tidak mungkin ia menjelaskan kedokter bahwa ia ingin lebih puas dalam menikmati ******-****** perkasa tanpa takut akan hamil.
?Baru satu?? Memang tidak berkeinginan nambah, bu??? si dokter memastikan.
?Hmmhh?betul,? Dewi menjawab sambil tersenyum.
?Lalu ibu mau yang sementara atau selamanya,? tanya sidokter.
?maksudnya??? Dewi balik bertanya.
?Begini loh, Bu!. Kalau sementara saya sarankan ibu untuk menggunakan spiral, tapi kalau ibu dan suami ingin untuk selamanya tidak mempunyai anak lagi, yach! Saya menyarankan ibu untuk disteril, maksud saya saluran indung telur ibu harus saya tutup rapat, jadi kalau ibu berhubungan dengan suami, sperma suami ibu tidak dapat lagi menerobos kesaluran indung telur ibu, dengan begitu saya jamin tidak ada satupun indung telur ibu yang dapat dibuahi oleh sperma suami ibu,? jelas sang dokter panjang lebar.
?Ooohhh?begitu,? gumam Dewi,? Kalau gitu saya pilih yang sementara saja, siapa tahu nanti kita ingin mempunyai anak?
?Ibu mengambil keputusan yang tepat, nach sekarang ibu silahkan berbaring disana, saya akan mempersiapkan peralatannya,? kata si dokter sambil menunjuk kearah ranjang.
?Bajunya dan CDnya tolong dilepas, Bu!!, terus ibu kenakan ini? lanjut sidokter sambil memberikan jubah berwarna biru muda.
?wah, bu!! terbalik pakai jubahnya,? dokter itu berkata sambil tersenyum saat melihat Dewi mengenakan jubah itu dengan bagian yang terbukanya berada didepan.
?Bagian yang terbukanya itu untuk dibelakang, kalau ibu pakai seperti itu nanti saya gak akan selesai-selesai memasang alat kontrasepsinya, karena mata saya akan melihat kedada ibu terus,? lanjut sidokter sambil bercanda ke Dewi.
?Ohhh?he..he..dokter bisa aja,? Dewi tersipu malu mendengar guyonan si dokter, sambil membetulkan jubah tersebut, kemudian iapun berbaring diranjang.
Dewi bingung melihat ranjang tersebut karena panjang ranjang tersebut tidak sepanjang ranjang-ranjang yang biasa ada ditempat-tempat praktek dokter, panjang ranjang ini hanya sampai sebatas pantatnya saja, sehingga kedua kakinya terjuntai kebawah, Dewipun melihat adanya keanehan dengan ranjang ini, dimana disamping kiri dan kanan kedua kakinya ada bantalan cekung dan letaknya lebih tinggi dari ranjangnya.
Setelah selesaimempersiapkan peralatannya, sang dokter menghampiri ranjang tersebut, melihat posisi rebahan Dewi diatas ranjang, dokter itupun tersenyum simpul,
?Ibu, baru pertama kali yach datang kedokter kandungan??,? tanya sidokter tersenyum.
Tanpa menunggu jawaban Dewi, sang dokterpun mulai mengangkat kaki Dewi satu persatu dan menempatkan dibantalan cekung yang berada disamping kiri kanan kaki Dewi itu, perbuatan sidokter membuat Dewi terhenyak, Dewi tahu dengan posisinya dimana kedua kakinya terangkat dan terbuka lebar ini, kemaluannya akan Nampak jelas didepan sidokter, mukanyapun menjadi merah karena menahan malu, melihat Dewi yang tersipu-sipu malu dan wajahnya menjadi merah, sidokter hanya tersimpul dan diapun merasa yakin sekali bahwa ini adalah kunjungan yang pertama Dewi ke dokter kandungan.
?Maaf, yach, Bu,? sidokter berkata saat jari jemarinya mulai menyentuh bibir vagina Dewi.
?Hhmmmhh?.,? Dewi hanya bisa mengangguk, karena menahan malu dan perasaan yang aneh saat jari-jari sidokter menyentuh bibir vaginanya.
Kedua jari tangan kiri sidokter mencoba untuk sedikit membuka lubang vagina Dewi dari sebelah atas, sehingga kelentit Dewi tersentuh oleh telapak tangan sidokter, sementara tangan kanan sidokter mencoba untuk memasukkan peralatan hampir seperti corong, agak lumayan lama sidokter berkutat untuk memasukkan alat itu kelubang vagina Dewi, sementara Dewi merasakan geli yang aneh dan nikmat saat kelentitnya tergesek-gesek oleh tangan sidokter, akibatnya gelora birahi Dewi mulai bangkit, memeknya mulai basah.
?Ouugghhh?..ssshhhh,? Dewi menjerit lirih saat merasakan alat yang seperti corong berdiameter 3cm terbenam di dalam lubang senggamanya, pantatnya terangkat sedikit, kedua tangannya mencengkram pinggiran ranjang dengan erat.
?Maaf..bu.!! sakit?!! Tahan sebentar yach, saya akan mulai memasang spiralnya,? kata sidokter.
Si dokter merasa heran dengan kondisi lubang vagina Dewi yang masih sempit ini, dalam hatinya ia berkata, ?gila nich ibu, udah keluar satu anak, tapi masih sempit begini, sepertinya juga jarang dipakai oleh suaminya,?, sambil tangannya memijat-mijat pelan kedua belah bibir vagina Dewi dengan tujuan untuk membuat rileks otot-otot vagina Dewi, saat ia sedang memijat-mijat itu dari corong kacanya itu ia melihat lubang vagina Dewi yang berwarna merah muda itu berkedut-kedut, belum pernah selama ia praktek melhat kejadian ini, karena sudah berpengalaman ia mengetahui bahwa tebakannya itu betul, memek Dewi jarang dipakai oleh suaminya, karena hanya dengan alat yang teronggok diam saja memek Dewi sudah basah.
?Hhhhmmmm?sssshhhh?.hhhmmmm?..ssshhhh..? Dewi merintih lirih menikmati pijatan-pijatan lembut dibibir vaginanya dan merasakan sumpalan alat dilubang senggamanya.
Mendengar lirihan Dewi, sidokter semakin yakin dengan tebakannya itu, dalam hatinya membatin,?kalau kuentot mau tidak yach ini ibu???, atau malah nanti dia marah??..?
Setelah melihat cengkraman dinding vagina Dewi dialatnya mulai mengendur, sidokterpun mulai mengambil spiral berbentuk T dan penjepitnya, lalu melalui corong tadi ia mulai memasukkan spiral tersebut menggunakan penjepit, karena corong itu terbuat dari kaca ia bisa melihat keadaan didalam lubang vagina Dewi, setelah tepat disasaran, iapun sedikit menekan penjepitnya kemudian ia melepaskan jepitan di spiral tersebut dan menarik keluar jepitannya, sambil memegangi kedua bibir vagina Dewi, sidokter memastikan spiral tersebut terpasang dengan benar, kemudian dengan perlahan-lahan corong itu ia tarik keluar dari lubang vagina Dewi, gesekan yang ditimbulkannya membuat Dewi mengerang lirih.
Setelah terlepas, sidokter kembali memijat-mijat vagina Dewi, sebetulnya pijatan-pijatan itu tidak perlu dilakukan, dan belum pernah ia lakukan selama ia praktek, saat ini ia lakukan karena ia terangsang dengan bentuk vagina Dewi, dalam hatinya ia juga merasa heran kenapa saat ini ia terangsang ingin melakukan persetubuhan dengan pasiennya. Dewi sendiri yang dari tadi birahinya sudah bergejolak, merasakan pijatan-pijatan lembut yang saat ini sedang dilakukan oleh sang dokter semakin membuat birahinya membara, erangan-erangannya semakin sering terdengar, tubuhnyapun menggelinjang-gelinjang karena geli dan nikmat.
?Oh..baru pijatan tangannya saja sudah membuatku melayang-layang, apalagi kalau dia sodok aku dengan kontolnya, Oh gila betul rangsangan ini,? Dewi berkata dalam hatinya.
Tangan Dewi yang tadi sedang mencengkram ranjang mulai beralih kepayudaranya sendiri, dari balik jubahnya iapun mulai meremas-remas kedua bukit kembarnya, merasa kurang puas karena terhalang oleh BH dan jubah yang masih menutupi tubuhnya, Dewi kemudian melucuti semuanya sehingga sekarang Dewi telanjang bulat didepan sang dokter, tangannya kembali meremas-remas kedua bukit kembarnya itu, mulutnya mendesis-desis menandakan Dewi sedang menikmati semua itu.
Sang Dokter yang melihat aksi Dewi melucuti jubah dan Bhnya serta aksi remasan tangan Dewi dikedua bukit kembarnya itu tersenyum simpul, ?nampaknya ia mulai terangsang dengan pijatan-pijatanku,?, lalu tanpa menghentikan pijatannya, ia pun mulai menciumi kelentit Dewi yang mulai terlihat dan mengeras, tidak hanya diciumi saja, tapi ia jilati dan hisap-hisap kelentit Dewi yang membuat Dewi semakin menggelinjang merasakan kenikmatan permainan lidah sidokter, aksi sidokter semakin menggila, jari tengah salah satu tangan yang sedang memijat-mijat itu mulai menerobos lubang kenikmatan Dewi, dengan gerakan perlahan-lahan sidokter mulai mengeluar-masukkan jari tangannya itu, akibatnya lubang vagina Dewi semakin basah, erangan-erangan Dewipun semakin sering terdengar. Pantatnya semakin sering terangkat seolah menyambut sodokan jari tangan sidokter, kepalanya bergoyang kekiri kekanan, tubuhnya kadang-kadang melenting, Dewi betul-betul menikmati serangan-serangan sang dokter dikemaluannya.
?Ouughhhh?.dddoookkk?.eenaaaakkk?aakhhuuu?mau..kel luaarr?ssshhh?aagghhhh..?Dewi merintih-rintih kenikmatan.
Ssssrr??ssssrrrr?.ssssrrrr?? memek Dewi memuntahkan lahar kenikmatannya.
Tubuh Dewi mengejang, sang dokter merasakan hangatnya air kenikmatan Dewi yang membasahi jari tangannya.
?Enak, Bu!!,? tanya sidokter.
?Iyaachh??Dewi menjawab dengan nafas yang masih tersengal-sengal, matanya terpejam menikmati sisa-sisa kenikmatan yang baru saja ia rengkuh.
Tanpa buang waktu lebih lama lagi, sang dokterpun mulai melucuti seluruh pakaiannya, sehingga sekarang iapun telanjang bulat, Nampak kontolnya sudah berdiri dengan tegak, ukurannya lumayan besar dan panjang, diapun mulai mengelus-eluskan kontolnya dibibir vagina Dewi, membuat Dewi menggelinjang, dengan pelan-pelan sang dokterpun menyelipkan kepala kontolnya di lubang memek Dewi, setelah merasa tepat disasaran sang dokterpun mulai melesakkan kontolnya kedalam lubang memek Dewi, setahap demi setahap.
Sleeepp?.bleeessss?.bleessss?..
****** sang dokter mulai terbenam seluruhnya dalam lubang kemaluan Dewi, Dewi yang merasakan ****** dokter itu mulai memasuki lubang senggamanya, mendesis lirih. Hatinya membatin,?lumayan besar juga kontolnya, tapi tidak sebesar punyanya pak Sugito?.
?Ssshhh?.aaaaghhhh..dook?kontolmu besar juga?. sssshhhh?.puaskan aku dengan kontolmu ssshhhh??desis Dewi.
Dengan perlahan-lahan Sang dokter mulai mengeluar-masukkan kontolnya didalam lubang senggama Dewi, kedua tangannya berpegangan dipaha Dewi, lama-lama gerakan maju-mundur sang dokter semakin cepat, keringatpun mulai mengalir dikedua tubuh mereka, udara dingin didalam ruangan praktek karena AC tidak menghalangi keluarnya keringat mereka. Erangan Dewi dan sang dokter semakin terdengar, lenguhan-lenguhan nikmat keluar dari kedua mulut mereka.
?Ouughhh?dookkk?teeruusss?ssooddokkk .memekkuuuu?dengaaannn kkonttolmu..ituuu? aaaggghhhh?? Dewi mengerang kenikmatan menikmati sodokan ****** sang dokter di lubang senggamanya.
?Hhhhmmmm?aaaaghhh?memekmuuu?benaaarr-benaar..sseeemmpitt enaaakkk? oouughhh ? koontooolllkuuu?teerjeppiitt?bbeetulll? ? Sang Dokterpun melenguh keenakan merasakan jepitan dinding vagina Dewi dibatang kontolnya..
?Teekkaaannn?lebih daaalllaamm?dookk.. yaaahh..begituu..ssshhhhh?oouughhh?,? rintih Dewi meminta sang dokter untuk menekan lebih dalam, yang dituruti oleh sang dokter, dengan hentakan-hentakan yang lebih dalam, hingga kontolnya terbenam sampai pangkalnya saat sang dokter mendorong masuk kontolnya.
Tak lama kemudian nampak gerakan sang dokter bertambah cepat dan mulai tak beraturan, sementara itu tubuh Dewipun semakin sering terlihat melenting dan pantatnya semakin sering terangkat berbarengan dengan sodokan ****** sang dokter, lenguhan dan erangan mereka bertambah kencang terdengar dan saling bersahutan, nampaknya kedua insan ini akan merengkuh puncak kenikmatan persetubuhan mereka.
?Ouughhh?doookkk?aaaakkkkuuu?kkeeelluuarrr,? Dewi mengerang tubuhnya melenting.
?Akkkhhuuu?juuggaaa?mmaaauuu?.ooouugghhhh..? sang dokterpun melenguh, dan menekan dalam-dalam kontolnya didalam lubang senggama Dewi, lalu terdiam.
Creeetttt?..ssssrrrr?..ccrreeeettt?..ssssrrrr?..
Kedua kemaluan mereka akhirnya memuntahkan lahar kenikmatan berbarengan, sand dokter merasakan batang kontolnya tersiram oleh hangatnya lendir kenikmatan Dewi dan ia juga merasakan dinding vagina Dewi berkedut-kedut meremas-remas batang kontolnya, Dewi sendiri merasakan dinding rahimnya tersemprot oleh cairan hangat sperma sang dokter dan Dewi sendiri merasakan pada dinding vaginanya batang ****** sang dokter berdenyut-denyut.
Kemudian sang dokter mencabut batang kontolnya dari jepitan vagina Dewi setelah ia merasakan remasan-remasan dinding vagina Dewi berhenti dan kontolnya mulai mengecil, saat kontolnya tercabut dari lubang kenikmatan Dewi, terlihat olehnya cairan spermanya bercampur dengan lendir kenikmatan Dewi mulai mengalir perlahan dan menetes jatuh keatas lantai.
Setelah nafas mereka kembali normal, mereka mengenakan pakaian mereka kembali, kemudian sang dokter memberi tahu Dewi bahwa spiral yang ia pasang itu bisa bertahan untuk 5 tahun, tetapi alangkah bagusnya setiap 3-6 bulan sekali harus diperiksa, untuk memastikan letaknya tidak berubah atau lebih parahnya terlepas. Dewi mengangguk tanda mengerti dalam hati Dewi berkata ,?pasti aku akan balik lagi, untuk menikmati sodokan-sodokan kontolmu lagi,?
Sebelumpulang Dewi bertanya berapa biaya yang harus dibayar olehnya, yang dijawab oleh dokter itu dengan senyuman dan kecupan ringan dibibir Dewi, gratis!!! bisiknya
Dewipun pulang dengan tersenyum simpul, dalam hatinya ia membatin bertambah satu lagi koleksi ****** yang bisa membuat puasku, yang bisa menghilangkan dahaga batinku. Dan sekarang ia tidak akan takut hamil bila melakukan persetubuhan dengan siapapun
= Lani (true story)
cerita berikut ini adalah kisah nyata yang aku alami sendiri, kejadian cerita ini sekitar akhir 2004 sampai pertengahan 2005.
mohon maaf jika cerita yang gue susun nantinya banyak kekurangan dan kurang menarik dari pembaca..maaf tidak ada bakat menulis cerita.
sebelumnya, perkenalkan nama gue Andi (nama samaran), waktu itu umur gue baru 23 tahun, pada waktu itu gue baru saja lulus kuliah dan gue baru saja di terima di sebuah perusahaan swasta di jakarta.namun sebelum gue bekerja, semasa kuliah, gue sudah bekerja parttime sebagai pelatih sebuah unit marching band/drum band di salah satu sekolah di pinggiran kota jogjakarta, karena dulu semasa kuliah gue memang hoby ikut kegiatan tersebut.
ceritanya bermula ketika pada bulan mei 2005, perlu di ketahui, pada bulan-bulan tersebut banyak sekali kompetisi-kompetisi drum band tingkat daerah yang di selenggarakan, mulai dari kejuaraan tingkat kabupaten, sampai kejuaraan-kejuaraan yang di selenggarakan oleh gabungan pelatih-pelatih seperti gue...
seperti biasanya..pada bulan-bulan tersebut, kegiatan kepelatihan sangatlah padat, mulai dari rekruitment, pelatihan dasar, sampai pelatihan-pelatihan yang lebih khusus... yaa..cukup membuat diriku sibuk.di tengah-tengah sibuk kepelatihan tersebut, ada hal yang membuatku sangat lucu dan geli... mungkin gila...pada waktu itu gue di tembak cewek yang bener-bener masih muda, lugu yang ngga lagi cewek itu adalah muridku sendiri...kalo mengingat-nginat hal tersebut aku jadi sering ketawa sendiri...
sebut aja namanya Lani, cewek baru ABG waktu itu...namun secara fisik lani memiliki badan yang menurut gue cocok untuk cewek seukuran cewek kuliahan, dengan tinggi badan 155 berat badan sekitar 40 kg. sebenarnya dengan lani gue sudah kenal satu tahun sebelumnya,
pada awalnya, gue cuek-cuek aja menanggapi soal dia nembak gue...ga gue respon, karena posisi gue waktu itu gue sebagai seorang pelatih yang harus bersikap profesional. Namun...(nah disinilah kejadian lucu tersebut) pada saat mau pentas dalam sebuah kejuaraan, ternyata lani ngambeg ga mau ikut...
oh iya...perlu di ketahui..posisi lani dalam unit marching band adalah sebagai field commander, gue memilih dia sebagai field commander, selain mempunyai porsi badan yang cukup ideal dan juga memiliki kecerdasan di bidang musik yanng lebih daripada teman-temanya...
kembali lagi pada saat mau pentas...
jadi waktu itu dia ngambeg yang gara-garanya aku menyuekin cinta dia..hal itu di kemukakan teman-temanya, bahkan sampai guru kelas pun tau... begitu gue tau hal tersebut, gue sampai tertawa terpingkal-pingkal plus malu sama guru kelas...bahkan sampai kepala sekolah pun turun tangan...dan ngasih solusi ke gue untuk menjemput dan membujuk lani supaya ikut...
dan kembali lagi pada profesionalitas gue...gue ga mau pentas kali ini gagal, jadi mau ga mau gue harus menjemput dan membujuk lani agar ikut..dan gue datang ke rumah lani tuk menjemput dan membujuk...
tapi lani mau ikut pentas dengan satu syarat yaitu gue harus mau jadi pacarnya...
ya udah waktu itu gue iyain aja tawaran lani...
nah benar juga, pas saat pentas semua tim semangat luar biasa termasuk lani yang tampil all out..dan hasilnya pun ga mengecewakan, unit kami dapat juara umum, dan lani sendiri dapat tropy the best field commander.
Namun,seiring dah di lewatinya kejuaraan-kejuaraan maupun kontes, intesn kepelatihan semakin jarang karena harus kembali kepada pelajaran yang ujungnya makin jarang pula pertemuanku dengan lani, namun hal ini tidak membuatku kecewa karena selama ini aku hanya sandiwara saja. namun kayaknya lani lah yang kecewa.
hubungan kami jarang sekali hanya lewat sms atau telpon saja...dan pada awal 2005, gue dapat tawaran kerja di jakarta yang membuat gue harus meninggalkan jogja dan lani..waktu itu lani sangat sedih sekali..dan hubungan kami pun renggang.
setelah gue kerja di jakarta dan dipenuhi dengan kesibukan-kesibukan kerja membuat gue lupa akan lani, dan akhirnya gue merasa juga, kok gue ga ada pacar? di tambah lagi seringnya baca-baca di forum dewasa bagaimana nikmatnya surga dunia.. mulai dari itu, gue coba kembali contact lani dan mengabarkan gue mo pulang walaupun sementara, waktu itu bulan september 2005, sampai di jogja gue ketemuan sama lani, tampilanya ga berubah, masih seperti dulu, masih cantik. pada pertemuan waktu itu tidak ada kejadian2 yang luar biasa, hanya cium pipi doang....
jadi lumayan lah, ada semangat buat pulang ke jogja. dan makin sering saja gue bisa pulang ke jogja, hampir satu bulan sekali pulang ke jogja dan bertemu lani,
dalam setiap pertemuan makin naik aja progressnya kalau dulunya hanya cium pipi, pertemuan berikutnya cium bibir, dan selanjutnya cium leher....
kira-kira pada pertemuan ke 5, gue dan lani sengaja jalan-jalan ke parangtritis, namun kami mengambil route jalan pintas yang melewati jalan yang berbukit-bukit dan hutan.di sela perjalanan menuju parangtritis, sering kami berhenti di tengah-tengah hutan tuk sekedar melepas capek dan melihat pemandangan dan foto-foto bersama, dan juga ga lupa sekedar cium-cium plus grepe-grepe dikit... dan nampaknya waktu itu, lani juga udah horny berat, di lihat nafasnya yang makin berat.
pas gue cium-cium leher mbil pegang-pegang pantat lani dia ngomong "ndi..gue mau lebih dunks..." gue jawab "lebih kayak apa...?"
dia cuman jawab " gue kangeen banget ma kamu...ndi"
otak nakal gue pun mulai berjalan "ya...maksudnya lebih kayak apa neeh..."
dia cuman tersipu malu....dan gue bilang "yaw udah..dimana neeh..."
dia ga jawab...trus gue tawarin, disini di alam terbuka atau sewa hotel?
dia jawab.." tapi gue takuut" ya udah..waktu itu gue rayu-rayu dia njamin aman ga ketahuan orang ataupun temanya... langsung aja gue ajakin ke losmen yang berada di bukit di atas pantai parangtritis yang view nya menghadap pantai...jadi bisa melihat pemandangan pantai parangtritis dari atas bukit...
di dalam hotel pun, kami ga henti-hentinya bercumbu, mulai dari cium bibir turun kebawah, dan ga tau tiba-tiba aja..baju atasan lani dah terlepas semua.. dengan jelas gue melihat bukit indahnya yang masih ranum...aku terus ciumin dan sedot-sedot putingnya...lani tampak seperti cacing yang kepanasan, badanya meliuk-liuk sambil pegangin kepala gue yang ada di dadanya...
pada saat mulut gue kembali ke area leher, kupingnya dia berbisik "ndi...lu orang pertama yang pegang toket gue...janji ya...lu ga kan ninggalin gue?"
gue cuman jawab "iya..." mbil terus nyipokin, padahal sebenarnya gue ga janji bener-bener seeh...tapi dah keburu nafsu.
dan pada saat gue coba mlorotin celana jeans lani, tiba-tiba tanganya menghentikan tanganku, gue tanya "kenapa lan?"
dia jawab "gue takut..ndi...gue blom pernah, gue masih virgin"
gue berpikir sejenak "oke lah..kita jaga hal satu ini mpe kita merid gimana?"
lani cuman jawab "tapi aku pengeen...tapi aku takut juga ndi"
akhirnya aku tawarin bagaimana kalo kita saling oral aja...?
dan dia mengiyakan tawaran gue..
ya udah..waktu itu kami sama-sama telanjang hanya melakukan oral dan petting saja tanpa memasukan k*nt*l ku ke m*m*knya yang masih ranum baru di tumbuhin bulu-bulu halus saja...
saat aku oral n jilatin m*m*k lani, dia hanya bisa mendesah-desah mbil mengangkangkan kakinya lebar-lebar..dan benar hebat pada saat dia orgasme, dia benar-benar mengejang hebat..dan akhirnya lemas.gue waktu itu langsung aja menyodorkan k*nt*lku ke mulutnya, nampaknya dia kebingungan "ni..di apaan ndi?" mbil nunjuk k*nt*lku yang udah ngaceng...
gue malah ketawa..,bener-bener masih lugu si lani....ya udah, akhirnya aku keluarin laptop gue dalam tas dan nonton film BF, dia nampaknya mengamati detail-detial setiap filmnya. dan ga terasa gue tertidur pulas di samping lani yang sedang nonton film, dan pas gue tidur, dia tiba-tiba aja masukin k*nt*l gue yang udah lemes...di jilatnya dan di hisapnya pelan-pelan mpe bangkit lagi....gue hanya merem melek menikmati oral an dari lani,dan akhir pas gue mo orgasme,
gue pegangin kepala lani biar tetap mengemut k*nt*l gue..dan akhirnya peju ku keluar di dalam mulut lani, nampaknya dia gelagapan menerima semprotan mani gue...dan kayaknya sebagian tertelan, habis itu dia marah-marah ke gue mbil bilang asin-asin gimana rasanya...gue hanya bisa tersenyum puas. setelah dia mengelap sisa-sisa mani yang ada di bibirnya akhirnya kami tertidur pulas sampai sore,
waktu itu kami melakukan berkali-kali dan akhirnya pulang ke rumah.
sesampainya di rumah pun kami masih sms an, dan tentunya membahas kejadian tadi siang dan gue tambahin rayuan-rayuan tuk melakukan lebih, tapi tetap saja lani belom berani melepas keperawananya..dan gue coba rayu bagaimana kalo melakukan anal? lagi-lagi dia nampaknya bingung apa itu anal? mau ga mau gue jelasin pelan-pelan dan akhirnya dia tau juga apa itu anal?
keesokan harinya kami pun janjian lagi tuk bertemu, namun kali ini ga jalan ke parangtritis lagi, melainkan ke kaliurang naik motor...sepanjang perjalanan, dia terus nempelin badanya ke badanku, mbil sekali-kali tangan nakalnya mengelus-elus isi celanaku dari luar...namun cukup membuat diriku ON juga..
sesampainya di kaliurang, gue dan lani jalan-jalan sejenak menikmati pemandangan di kaliurang.
mbil jalan-jalan gue tanyain ke lani " lan..gimana tawaran gue semalem? menarik tuk di coba ga?"
lani "tau ah...lom jelas penjelasanmu semalem"
gue " ya kalo tanpa praktek emang susah jelasinya, tapi pada dasarnya seh udah gue jelasin tadi malem"
lani "apa ga jijik, klo masuk ke pantat"
gue "ya pake kondom lah...hehehhe..."
dia hanya ketawa mbil nyubit perut gue...
mbil jalan-jalan, tiba-tiba lani nyeletuk "mang lu bawa kondom ndi?"
gue "enggak...tapi kan bisa di beli di apotek?"
lani "iiih...malu dunk, beli barang gituan?"
gue "ngapain malu, toh yang jual ga kenal ma gue?"
lani cuman diam lagi...trus gue tanya lagi "mang kalo ada kondom lu mau lan?"
lani hanya tersenyum...
gue"ya udah..kamu tunggu di warung gih...ntar gue cari di apotek"
lani"iiih...beneran brani?"
gue "yaa...lu nantangin seeh..."
lani "ya udah..gue tunggu di warung itu yaa...tapi jangan lama-lama, ntar ilang lho"lani mbil nunjuk sebuah warung.
dan setelah itu gue kembali ke parkiran ambil motor nyari apotek, tak lupa selain beli kondom,gue juga beli pelumas merek V gel.
setelah kembali ketemu lani, gue cman bilang "ayoo...jadi ga neeh..?"
lani cuman jalan mbil senyum ke arah gue trus bonceng motor...
setelah muter-muter cari hotel di kaliurang, sebenarnya banyak sekali motel di kaliurang namun sengaja aku nyari hotel yang kelihatan bersih dan view pemandanganya bagus...akhirnya dapat juga. setelah cek in, kami pun masuk... lumayan bagus hotelnya, ada tivi channel porno plus kamar mandi bathup...
langsung saja aku sosor lani, seperti kejadian-kejadian sebelumnya tau-tau dah bugil aja kami...setelah memuaskan lani, aku coba tusuk-tusuk anus nya lani...nampaknya dia mulai kesakitan, atur posisi kanan kiri atas bawah mpe jempalitan...dan tentunya bisikin lani biar rileks ga tegang...kalo tegang ntar merasa sakit...setelah masang kondom, aku olesin penis gue plus lobang anus lani...
aku coba tusuk pelan-pelan, nampaknya lani masih merasa kesakitan..aku bimbing buat rileks plus kasih rangsangan-rangsangan di v*gina lani....
setelah gue tusuk pelan-pelan, amblaslah sebagian kepala k*nt*l gue ke anus lani..lani cuman bisa teriak "aaarggghhh....sakiiit"
gue " rileks ya... gue diemin bentar biar kamu rileks"
lani "iyaaagh...jangaan mpe sakiiit yaa...."
gue jawab "iyaa.." mbil berdiam sejenak...
setelah beberapa saat kemudian, gue coba masukin pelan-pelan mbil goyangin maju mundur..., nampaknya lani dah bisa rileks namun masih sedikit kesakitan, gue tambahin aja pelumasnya...dan dengan pelan secara pasti, akhirnya masuk juga seluruh kepala k*nt*l gue..., lani hanya bisa meracau ga karuan...kayaknya nangis nahan kesakitan campur nikmatnya v*ginanya gue kocok bagian luarnya...
pada saat itu gue kocok bagian luar v*ginanya pake jari gue...
tiba-tiba dia bilang mbil aga sedikit teriak "ndiiii...gue mo keluaarghhhh...."
aku hentiin aja gosokan tangan gue...dengan spontan tiba-tiba dia menggoyang-goyangkan pantatnya biar v*ginanya kena gosokan tangan gue...secara otomatis makin masuk pulang k*nt*lku di anus lani....
dia makin meracau "kamu jahaaat ndi...ayo dunk lagiii..."
aku gosokin lagi dengan kuat kuat...dan akhirnya "aaarggghhh....aku keluaar ndiiii....." pas lani teriak dalam orgasmenya...aku tekan kuat-kuat k*nt*lku dalam anus lani...dan akhirnya masuk sudah batang k*nt*lku...
setelah lani lemas beberapa saat...aku coba tarik keluar masukan k*nt*lku pelan-pelan...ternyata membuat lani kembali tersadar...mbil menahan sakitnya di anusnya
lani "ndi..sakit neeeeh...udahan yaa..."
gue "kok udahan? kan gue belom puas...?"
lani "abisnya gede banget punya kamu..."
gue "iya..ga papa ya..pelan-pelan kok"
lani "beneran ya pelan-pelan,,,"
gue "iya...sayang"
mbil coba goyangin pelan-pelan, ternyat tangan lani mencoba merasang v*ginanya sendiri.... dan setelah sekian lama, goyanganku tarikan keluar masuknya semakin kencang...begitu pula rangsangan tangan lani sendiri di v*gina nya....
dan akhirnya dengan rileks lani menikmati anal an ku di anus nya.. berkali-kali lani orgasme dengan tanganya sendiri...
setelah lani rileks...kami pun mencoba berbagai macam gaya..dari gaya konvensional, WOT, MOT doggy style..mpe dengan bebasnya k*nt*lku bisa keluar masuk ke anus lani...
pada saat doggy style aku coba keluarkan seluruh batang k*nt*lku dan memasukanya lagi...nampak begitu indah lobang anus lani....dan aku lihat begitu bersih tidak ada sisa-sisa kotoran pada penisku ataupun di lobang lani,
dan aku beranikan diri melepas kondomku dan tak lupa aku tambahkan pelumas pada batang penisku dan lubang anus lani...
begitu aku masukan kembali dengan aga kasar... mpe lobang anus lani berbunyi "slrooppp.."
lani hanya berteriak...."aauughh..." mpe kepalanya mendongak ke atas...
trus teriak "jangan kasar-kasar dunk yank..."
gue "iyaa....tapi nikmat kan?"
lani "heee eh...." mbil terus mengucek-ngucek m*m*knya...
semakin lama goyanganku makin keras dan kencang....begitu kucekan tangan lani di m*m*knya......
dah akhirnya..mbil memegang erat-erat pinggul lani dan memasukan penisku dalam-dalam ke anus lani...keluarlah seluruh peju ku ke dalam anus lani..begitupun lani selang beberapa detik kemudian mencapai orgasmenya yang kesekian kali...
dan kemudianpun kami ambruk mbil memeluk tubuh lani dari belakang,dengan k*nt*l masih manancap di anus lani...dan kamipun tertidur pulas dan ga tau kapan k*nt*lku terlepas dengan sendirinya di anus lani.dan begitu aku lihat...ga sececerpun spermaku yang keluar, berarti semua masuk ke anus lani....
hari ini kami mencobanya dua kali...pada ronde kedua...ga begitu susah tuh memasukin anus lani... dan seperti permainan-permainan sebelumnya...berkali-kali lani orgasme...
dan pada saat berkemas-kemas..ketika lani mo berdiri mo jalan...lani sempoyongan karena ada hal yang aneh di anus lani..katanya terasa masih mengganjal dan aga gimanaa gitu...setelah beberapa lama, akhirnya bisa berjalan walaupun jalanya aga aneh sekarang...
begitu sampai rumah, malamnya lani menceritakan ke gue lewat sms.... katanya sakit banget buat jongkok atau boker...tapi begitu pas boker..katanya langsung plong...ga pake ngejan kuat... dalam hatiku geli membaca sms dari lani.
dan kejadian seperti itu terus terjadi ketika gue pulang ke jogja... bahkan kalo pas gue pulang ke jogja..dan lani sedang halangan haid tetep bisa melakukan hal tersebut.... dan setelah pacaran kurang lebih 2 tahun, kami masih bisa menjaga keperawanan v*gina lani..
dan akhirnya akhir 2007 kalo ga salah...kami pun putus, karena gue harus di tugaskan di singapore akhir 2008
dan kemaren, awal taun 2010 ini tiba-tiba aku dapat sms dari nomor yang ga gue kenal, isinya ngasih undangan mo merid, selidik punya selidik, ternyata dari lani...aku pun mengiyakan, merestui kalo lani dah ada yang melamar tuk jadi istrinya...
dan satu bulan sebelum lani merid, aku sempet pulang ke jogja dan bertemu lani...kami hanya bertemu,tidak melakukan hal-hal yang pernah kami lakukan dulu.... dan dia cerita, kalo semenjak putus ma gue..dia ga melakukan hal-haln yang berbau sek dengan cowok lain bahkan calon suaminya...dan berhasil menjaga keperawanan v*ginanya...
selamat berbahagi Lani, semoga itu jalan terbaik untukmu...begitu banyak kenangan indah itu...."anumu emang hanya untuk suamimu" hehehee.......tapi anusmu emang hanya untuku...Malam itu terlihat Dewi sedang berada disebuah tempat praktek Dokter Kandungan, setelah kejadian-kejadian yang dialaminya dengan Andi dan Sugito (baca: Dewi-Andi & Dewi-Sugito). Dewi takut suatu saat nanti dirinya hamil karena sperma laki-laki lain, dan kalau nanti ia sampai hamil pasti suaminya akan mengetahui perbuatannya bersenggama dengan orang lain.
Hari ini kebetulan suaminya sedang pergi keluar kota selama 2minggu, Dewi yang memang sedang menunggu waktu yang tepat untuk mendatangi dokter kandungan, akhirnya memutuskan untuk mendatangi tempat praktek dokter kandungan, ia ingin cepat-cepat berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk memastikan alat kontrasepsi apa yang cocok untuk dia, karena Dewi ingin segera merasakan kepuasan bersenggama kembali, hampir lebih dari 2 minggu, Dewi tidak dapat menikmati sodokan-sodokan ******-****** perkasa yang dapat memberikan kepuasan kepada dirinya, karena ia takut akan hamil.
?bu Dewi,?
Dewi mendengar namanya dipanggil.
?Yach, betul,? Dewi menjawab, dan menengok kearah siempunya suara yang ternyata suster di tempat praktek ini.
?Sekarang giliran ibu,? kata suster tersebut, ?mari ikut saya, bu.!!?
?Oh..yach,? jawab Dewi, sambil berdiri dan mengikuti suster itu menuju keruangan praktek.
Dewi baru menyadari tempat praktek dokter kandungan yang tadi lumayan penuh dengan pasien, sekarang telah kosong, Dewi menyadari bahwa ia adalah pasien terakhir.
?Dok, ini ibu Dewi pasien terakhir kita malam ini,? Kata suster itu kepada lelaki yang berada didalam ruangan praktek itu
Dalam hati Dewi membatin,?masih muda nih dokter, dan wajahnya lumayan ganteng,? Dewi memperkirakan dokter ini seumuran dia.
?Malam, dok,? Dewi menyapa si dokter.
?Malam, juga Bu! Silahkan duduk bu! Apa yang bisa saya bantu??,? si dokter menjawab sambil bertanya dan mempersilahkan Dewi duduk.
Sebelum sempat Dewi menjawab pertanyaan sang dokter, ia mendengar si suster berkata,? Dok, ibu Dewikan pasien terakhir, dan saya kebetulan ada keperluan keluarga, boleh saya pulang lebih dulu,?
?Oh..ok, ? jawab si dokter sambil beranjak dari tempat duduknya.
?Sebentar yach bu,? kata si dokter ke Dewi, lalu dokter itu keluar dari ruangan mengikuti si suster.
Tak lama kemudian dokter itu kembali dan berkata kepada Dewi,? maaf yach bu, soalnya saya harus mengunci pintu depan, kalau tidak nanti ada orang dating lagi untuk berobat atau berkonsultasi, padahal ibu Dewi-kan pasien saya terakhir apalagi suster saya sudah pulang?
?Oh..gak apa-apa kok,? balas Dewi
?Nach, sekarang apa keluhan ibu, mudah-mudahan saya bisa bantu,? tanya si dokter.
?Begini dok, saya ingin memakai alat kontrasepsi, tapi saya tidak mau kalau suami saya itu memekai kondom, jadi kira-kira alat kontrasepsi apa yang bagus untuk saya,? Dewi menjelaskan maksud tujuannya datang ketempat praktek ini.
?Oh itu, memang ibu dan suami sudah tidak berkeinginan untuk mempunyai anak lagi, ngomong-ngomong sudah punya berapa anak?? tanya sang dokter lagi.
?yach begitulah, saat ini kami mempunyai satu anak, ? jawab Dewi sedikit berbohong, karena tidak mungkin ia menjelaskan kedokter bahwa ia ingin lebih puas dalam menikmati ******-****** perkasa tanpa takut akan hamil.
?Baru satu?? Memang tidak berkeinginan nambah, bu??? si dokter memastikan.
?Hmmhh?betul,? Dewi menjawab sambil tersenyum.
?Lalu ibu mau yang sementara atau selamanya,? tanya sidokter.
?maksudnya??? Dewi balik bertanya.
?Begini loh, Bu!. Kalau sementara saya sarankan ibu untuk menggunakan spiral, tapi kalau ibu dan suami ingin untuk selamanya tidak mempunyai anak lagi, yach! Saya menyarankan ibu untuk disteril, maksud saya saluran indung telur ibu harus saya tutup rapat, jadi kalau ibu berhubungan dengan suami, sperma suami ibu tidak dapat lagi menerobos kesaluran indung telur ibu, dengan begitu saya jamin tidak ada satupun indung telur ibu yang dapat dibuahi oleh sperma suami ibu,? jelas sang dokter panjang lebar.
?Ooohhh?begitu,? gumam Dewi,? Kalau gitu saya pilih yang sementara saja, siapa tahu nanti kita ingin mempunyai anak?
?Ibu mengambil keputusan yang tepat, nach sekarang ibu silahkan berbaring disana, saya akan mempersiapkan peralatannya,? kata si dokter sambil menunjuk kearah ranjang.
?Bajunya dan CDnya tolong dilepas, Bu!!, terus ibu kenakan ini? lanjut sidokter sambil memberikan jubah berwarna biru muda.
?wah, bu!! terbalik pakai jubahnya,? dokter itu berkata sambil tersenyum saat melihat Dewi mengenakan jubah itu dengan bagian yang terbukanya berada didepan.
?Bagian yang terbukanya itu untuk dibelakang, kalau ibu pakai seperti itu nanti saya gak akan selesai-selesai memasang alat kontrasepsinya, karena mata saya akan melihat kedada ibu terus,? lanjut sidokter sambil bercanda ke Dewi.
?Ohhh?he..he..dokter bisa aja,? Dewi tersipu malu mendengar guyonan si dokter, sambil membetulkan jubah tersebut, kemudian iapun berbaring diranjang.
Dewi bingung melihat ranjang tersebut karena panjang ranjang tersebut tidak sepanjang ranjang-ranjang yang biasa ada ditempat-tempat praktek dokter, panjang ranjang ini hanya sampai sebatas pantatnya saja, sehingga kedua kakinya terjuntai kebawah, Dewipun melihat adanya keanehan dengan ranjang ini, dimana disamping kiri dan kanan kedua kakinya ada bantalan cekung dan letaknya lebih tinggi dari ranjangnya.
Setelah selesaimempersiapkan peralatannya, sang dokter menghampiri ranjang tersebut, melihat posisi rebahan Dewi diatas ranjang, dokter itupun tersenyum simpul,
?Ibu, baru pertama kali yach datang kedokter kandungan??,? tanya sidokter tersenyum.
Tanpa menunggu jawaban Dewi, sang dokterpun mulai mengangkat kaki Dewi satu persatu dan menempatkan dibantalan cekung yang berada disamping kiri kanan kaki Dewi itu, perbuatan sidokter membuat Dewi terhenyak, Dewi tahu dengan posisinya dimana kedua kakinya terangkat dan terbuka lebar ini, kemaluannya akan Nampak jelas didepan sidokter, mukanyapun menjadi merah karena menahan malu, melihat Dewi yang tersipu-sipu malu dan wajahnya menjadi merah, sidokter hanya tersimpul dan diapun merasa yakin sekali bahwa ini adalah kunjungan yang pertama Dewi ke dokter kandungan.
?Maaf, yach, Bu,? sidokter berkata saat jari jemarinya mulai menyentuh bibir vagina Dewi.
?Hhmmmhh?.,? Dewi hanya bisa mengangguk, karena menahan malu dan perasaan yang aneh saat jari-jari sidokter menyentuh bibir vaginanya.
Kedua jari tangan kiri sidokter mencoba untuk sedikit membuka lubang vagina Dewi dari sebelah atas, sehingga kelentit Dewi tersentuh oleh telapak tangan sidokter, sementara tangan kanan sidokter mencoba untuk memasukkan peralatan hampir seperti corong, agak lumayan lama sidokter berkutat untuk memasukkan alat itu kelubang vagina Dewi, sementara Dewi merasakan geli yang aneh dan nikmat saat kelentitnya tergesek-gesek oleh tangan sidokter, akibatnya gelora birahi Dewi mulai bangkit, memeknya mulai basah.
?Ouugghhh?..ssshhhh,? Dewi menjerit lirih saat merasakan alat yang seperti corong berdiameter 3cm terbenam di dalam lubang senggamanya, pantatnya terangkat sedikit, kedua tangannya mencengkram pinggiran ranjang dengan erat.
?Maaf..bu.!! sakit?!! Tahan sebentar yach, saya akan mulai memasang spiralnya,? kata sidokter.
Si dokter merasa heran dengan kondisi lubang vagina Dewi yang masih sempit ini, dalam hatinya ia berkata, ?gila nich ibu, udah keluar satu anak, tapi masih sempit begini, sepertinya juga jarang dipakai oleh suaminya,?, sambil tangannya memijat-mijat pelan kedua belah bibir vagina Dewi dengan tujuan untuk membuat rileks otot-otot vagina Dewi, saat ia sedang memijat-mijat itu dari corong kacanya itu ia melihat lubang vagina Dewi yang berwarna merah muda itu berkedut-kedut, belum pernah selama ia praktek melhat kejadian ini, karena sudah berpengalaman ia mengetahui bahwa tebakannya itu betul, memek Dewi jarang dipakai oleh suaminya, karena hanya dengan alat yang teronggok diam saja memek Dewi sudah basah.
?Hhhhmmmm?sssshhhh?.hhhmmmm?..ssshhhh..? Dewi merintih lirih menikmati pijatan-pijatan lembut dibibir vaginanya dan merasakan sumpalan alat dilubang senggamanya.
Mendengar lirihan Dewi, sidokter semakin yakin dengan tebakannya itu, dalam hatinya membatin,?kalau kuentot mau tidak yach ini ibu???, atau malah nanti dia marah??..?
Setelah melihat cengkraman dinding vagina Dewi dialatnya mulai mengendur, sidokterpun mulai mengambil spiral berbentuk T dan penjepitnya, lalu melalui corong tadi ia mulai memasukkan spiral tersebut menggunakan penjepit, karena corong itu terbuat dari kaca ia bisa melihat keadaan didalam lubang vagina Dewi, setelah tepat disasaran, iapun sedikit menekan penjepitnya kemudian ia melepaskan jepitan di spiral tersebut dan menarik keluar jepitannya, sambil memegangi kedua bibir vagina Dewi, sidokter memastikan spiral tersebut terpasang dengan benar, kemudian dengan perlahan-lahan corong itu ia tarik keluar dari lubang vagina Dewi, gesekan yang ditimbulkannya membuat Dewi mengerang lirih.
Setelah terlepas, sidokter kembali memijat-mijat vagina Dewi, sebetulnya pijatan-pijatan itu tidak perlu dilakukan, dan belum pernah ia lakukan selama ia praktek, saat ini ia lakukan karena ia terangsang dengan bentuk vagina Dewi, dalam hatinya ia juga merasa heran kenapa saat ini ia terangsang ingin melakukan persetubuhan dengan pasiennya. Dewi sendiri yang dari tadi birahinya sudah bergejolak, merasakan pijatan-pijatan lembut yang saat ini sedang dilakukan oleh sang dokter semakin membuat birahinya membara, erangan-erangannya semakin sering terdengar, tubuhnyapun menggelinjang-gelinjang karena geli dan nikmat.
?Oh..baru pijatan tangannya saja sudah membuatku melayang-layang, apalagi kalau dia sodok aku dengan kontolnya, Oh gila betul rangsangan ini,? Dewi berkata dalam hatinya.
Tangan Dewi yang tadi sedang mencengkram ranjang mulai beralih kepayudaranya sendiri, dari balik jubahnya iapun mulai meremas-remas kedua bukit kembarnya, merasa kurang puas karena terhalang oleh BH dan jubah yang masih menutupi tubuhnya, Dewi kemudian melucuti semuanya sehingga sekarang Dewi telanjang bulat didepan sang dokter, tangannya kembali meremas-remas kedua bukit kembarnya itu, mulutnya mendesis-desis menandakan Dewi sedang menikmati semua itu.
Sang Dokter yang melihat aksi Dewi melucuti jubah dan Bhnya serta aksi remasan tangan Dewi dikedua bukit kembarnya itu tersenyum simpul, ?nampaknya ia mulai terangsang dengan pijatan-pijatanku,?, lalu tanpa menghentikan pijatannya, ia pun mulai menciumi kelentit Dewi yang mulai terlihat dan mengeras, tidak hanya diciumi saja, tapi ia jilati dan hisap-hisap kelentit Dewi yang membuat Dewi semakin menggelinjang merasakan kenikmatan permainan lidah sidokter, aksi sidokter semakin menggila, jari tengah salah satu tangan yang sedang memijat-mijat itu mulai menerobos lubang kenikmatan Dewi, dengan gerakan perlahan-lahan sidokter mulai mengeluar-masukkan jari tangannya itu, akibatnya lubang vagina Dewi semakin basah, erangan-erangan Dewipun semakin sering terdengar. Pantatnya semakin sering terangkat seolah menyambut sodokan jari tangan sidokter, kepalanya bergoyang kekiri kekanan, tubuhnya kadang-kadang melenting, Dewi betul-betul menikmati serangan-serangan sang dokter dikemaluannya.
?Ouughhhh?.dddoookkk?.eenaaaakkk?aakhhuuu?mau..kel luaarr?ssshhh?aagghhhh..?Dewi merintih-rintih kenikmatan.
Ssssrr??ssssrrrr?.ssssrrrr?? memek Dewi memuntahkan lahar kenikmatannya.
Tubuh Dewi mengejang, sang dokter merasakan hangatnya air kenikmatan Dewi yang membasahi jari tangannya.
?Enak, Bu!!,? tanya sidokter.
?Iyaachh??Dewi menjawab dengan nafas yang masih tersengal-sengal, matanya terpejam menikmati sisa-sisa kenikmatan yang baru saja ia rengkuh.
Tanpa buang waktu lebih lama lagi, sang dokterpun mulai melucuti seluruh pakaiannya, sehingga sekarang iapun telanjang bulat, Nampak kontolnya sudah berdiri dengan tegak, ukurannya lumayan besar dan panjang, diapun mulai mengelus-eluskan kontolnya dibibir vagina Dewi, membuat Dewi menggelinjang, dengan pelan-pelan sang dokterpun menyelipkan kepala kontolnya di lubang memek Dewi, setelah merasa tepat disasaran sang dokterpun mulai melesakkan kontolnya kedalam lubang memek Dewi, setahap demi setahap.
Sleeepp?.bleeessss?.bleessss?..
****** sang dokter mulai terbenam seluruhnya dalam lubang kemaluan Dewi, Dewi yang merasakan ****** dokter itu mulai memasuki lubang senggamanya, mendesis lirih. Hatinya membatin,?lumayan besar juga kontolnya, tapi tidak sebesar punyanya pak Sugito?.
?Ssshhh?.aaaaghhhh..dook?kontolmu besar juga?. sssshhhh?.puaskan aku dengan kontolmu ssshhhh??desis Dewi.
Dengan perlahan-lahan Sang dokter mulai mengeluar-masukkan kontolnya didalam lubang senggama Dewi, kedua tangannya berpegangan dipaha Dewi, lama-lama gerakan maju-mundur sang dokter semakin cepat, keringatpun mulai mengalir dikedua tubuh mereka, udara dingin didalam ruangan praktek karena AC tidak menghalangi keluarnya keringat mereka. Erangan Dewi dan sang dokter semakin terdengar, lenguhan-lenguhan nikmat keluar dari kedua mulut mereka.
?Ouughhh?dookkk?teeruusss?ssooddokkk .memekkuuuu?dengaaannn kkonttolmu..ituuu? aaaggghhhh?? Dewi mengerang kenikmatan menikmati sodokan ****** sang dokter di lubang senggamanya.
?Hhhhmmmm?aaaaghhh?memekmuuu?benaaarr-benaar..sseeemmpitt enaaakkk? oouughhh ? koontooolllkuuu?teerjeppiitt?bbeetulll? ? Sang Dokterpun melenguh keenakan merasakan jepitan dinding vagina Dewi dibatang kontolnya..
?Teekkaaannn?lebih daaalllaamm?dookk.. yaaahh..begituu..ssshhhhh?oouughhh?,? rintih Dewi meminta sang dokter untuk menekan lebih dalam, yang dituruti oleh sang dokter, dengan hentakan-hentakan yang lebih dalam, hingga kontolnya terbenam sampai pangkalnya saat sang dokter mendorong masuk kontolnya.
Tak lama kemudian nampak gerakan sang dokter bertambah cepat dan mulai tak beraturan, sementara itu tubuh Dewipun semakin sering terlihat melenting dan pantatnya semakin sering terangkat berbarengan dengan sodokan ****** sang dokter, lenguhan dan erangan mereka bertambah kencang terdengar dan saling bersahutan, nampaknya kedua insan ini akan merengkuh puncak kenikmatan persetubuhan mereka.
?Ouughhh?doookkk?aaaakkkkuuu?kkeeelluuarrr,? Dewi mengerang tubuhnya melenting.
?Akkkhhuuu?juuggaaa?mmaaauuu?.ooouugghhhh..? sang dokterpun melenguh, dan menekan dalam-dalam kontolnya didalam lubang senggama Dewi, lalu terdiam.
Creeetttt?..ssssrrrr?..ccrreeeettt?..ssssrrrr?..
Kedua kemaluan mereka akhirnya memuntahkan lahar kenikmatan berbarengan, sand dokter merasakan batang kontolnya tersiram oleh hangatnya lendir kenikmatan Dewi dan ia juga merasakan dinding vagina Dewi berkedut-kedut meremas-remas batang kontolnya, Dewi sendiri merasakan dinding rahimnya tersemprot oleh cairan hangat sperma sang dokter dan Dewi sendiri merasakan pada dinding vaginanya batang ****** sang dokter berdenyut-denyut.
Kemudian sang dokter mencabut batang kontolnya dari jepitan vagina Dewi setelah ia merasakan remasan-remasan dinding vagina Dewi berhenti dan kontolnya mulai mengecil, saat kontolnya tercabut dari lubang kenikmatan Dewi, terlihat olehnya cairan spermanya bercampur dengan lendir kenikmatan Dewi mulai mengalir perlahan dan menetes jatuh keatas lantai.
Setelah nafas mereka kembali normal, mereka mengenakan pakaian mereka kembali, kemudian sang dokter memberi tahu Dewi bahwa spiral yang ia pasang itu bisa bertahan untuk 5 tahun, tetapi alangkah bagusnya setiap 3-6 bulan sekali harus diperiksa, untuk memastikan letaknya tidak berubah atau lebih parahnya terlepas. Dewi mengangguk tanda mengerti dalam hati Dewi berkata ,?pasti aku akan balik lagi, untuk menikmati sodokan-sodokan kontolmu lagi,?
Sebelumpulang Dewi bertanya berapa biaya yang harus dibayar olehnya, yang dijawab oleh dokter itu dengan senyuman dan kecupan ringan dibibir Dewi, gratis!!! bisiknya
Dewipun pulang dengan tersenyum simpul, dalam hatinya ia membatin bertambah satu lagi koleksi ****** yang bisa membuat puasku, yang bisa menghilangkan dahaga batinku. Dan sekarang ia tidak akan takut hamil bila melakukan persetubuhan dengan siapapun
= Lani (true story)
cerita berikut ini adalah kisah nyata yang aku alami sendiri, kejadian cerita ini sekitar akhir 2004 sampai pertengahan 2005.
mohon maaf jika cerita yang gue susun nantinya banyak kekurangan dan kurang menarik dari pembaca..maaf tidak ada bakat menulis cerita.
sebelumnya, perkenalkan nama gue Andi (nama samaran), waktu itu umur gue baru 23 tahun, pada waktu itu gue baru saja lulus kuliah dan gue baru saja di terima di sebuah perusahaan swasta di jakarta.namun sebelum gue bekerja, semasa kuliah, gue sudah bekerja parttime sebagai pelatih sebuah unit marching band/drum band di salah satu sekolah di pinggiran kota jogjakarta, karena dulu semasa kuliah gue memang hoby ikut kegiatan tersebut.
ceritanya bermula ketika pada bulan mei 2005, perlu di ketahui, pada bulan-bulan tersebut banyak sekali kompetisi-kompetisi drum band tingkat daerah yang di selenggarakan, mulai dari kejuaraan tingkat kabupaten, sampai kejuaraan-kejuaraan yang di selenggarakan oleh gabungan pelatih-pelatih seperti gue...
seperti biasanya..pada bulan-bulan tersebut, kegiatan kepelatihan sangatlah padat, mulai dari rekruitment, pelatihan dasar, sampai pelatihan-pelatihan yang lebih khusus... yaa..cukup membuat diriku sibuk.di tengah-tengah sibuk kepelatihan tersebut, ada hal yang membuatku sangat lucu dan geli... mungkin gila...pada waktu itu gue di tembak cewek yang bener-bener masih muda, lugu yang ngga lagi cewek itu adalah muridku sendiri...kalo mengingat-nginat hal tersebut aku jadi sering ketawa sendiri...
sebut aja namanya Lani, cewek baru ABG waktu itu...namun secara fisik lani memiliki badan yang menurut gue cocok untuk cewek seukuran cewek kuliahan, dengan tinggi badan 155 berat badan sekitar 40 kg. sebenarnya dengan lani gue sudah kenal satu tahun sebelumnya,
pada awalnya, gue cuek-cuek aja menanggapi soal dia nembak gue...ga gue respon, karena posisi gue waktu itu gue sebagai seorang pelatih yang harus bersikap profesional. Namun...(nah disinilah kejadian lucu tersebut) pada saat mau pentas dalam sebuah kejuaraan, ternyata lani ngambeg ga mau ikut...
oh iya...perlu di ketahui..posisi lani dalam unit marching band adalah sebagai field commander, gue memilih dia sebagai field commander, selain mempunyai porsi badan yang cukup ideal dan juga memiliki kecerdasan di bidang musik yanng lebih daripada teman-temanya...
kembali lagi pada saat mau pentas...
jadi waktu itu dia ngambeg yang gara-garanya aku menyuekin cinta dia..hal itu di kemukakan teman-temanya, bahkan sampai guru kelas pun tau... begitu gue tau hal tersebut, gue sampai tertawa terpingkal-pingkal plus malu sama guru kelas...bahkan sampai kepala sekolah pun turun tangan...dan ngasih solusi ke gue untuk menjemput dan membujuk lani supaya ikut...
dan kembali lagi pada profesionalitas gue...gue ga mau pentas kali ini gagal, jadi mau ga mau gue harus menjemput dan membujuk lani agar ikut..dan gue datang ke rumah lani tuk menjemput dan membujuk...
tapi lani mau ikut pentas dengan satu syarat yaitu gue harus mau jadi pacarnya...
ya udah waktu itu gue iyain aja tawaran lani...
nah benar juga, pas saat pentas semua tim semangat luar biasa termasuk lani yang tampil all out..dan hasilnya pun ga mengecewakan, unit kami dapat juara umum, dan lani sendiri dapat tropy the best field commander.
Namun,seiring dah di lewatinya kejuaraan-kejuaraan maupun kontes, intesn kepelatihan semakin jarang karena harus kembali kepada pelajaran yang ujungnya makin jarang pula pertemuanku dengan lani, namun hal ini tidak membuatku kecewa karena selama ini aku hanya sandiwara saja. namun kayaknya lani lah yang kecewa.
hubungan kami jarang sekali hanya lewat sms atau telpon saja...dan pada awal 2005, gue dapat tawaran kerja di jakarta yang membuat gue harus meninggalkan jogja dan lani..waktu itu lani sangat sedih sekali..dan hubungan kami pun renggang.
setelah gue kerja di jakarta dan dipenuhi dengan kesibukan-kesibukan kerja membuat gue lupa akan lani, dan akhirnya gue merasa juga, kok gue ga ada pacar? di tambah lagi seringnya baca-baca di forum dewasa bagaimana nikmatnya surga dunia.. mulai dari itu, gue coba kembali contact lani dan mengabarkan gue mo pulang walaupun sementara, waktu itu bulan september 2005, sampai di jogja gue ketemuan sama lani, tampilanya ga berubah, masih seperti dulu, masih cantik. pada pertemuan waktu itu tidak ada kejadian2 yang luar biasa, hanya cium pipi doang....
jadi lumayan lah, ada semangat buat pulang ke jogja. dan makin sering saja gue bisa pulang ke jogja, hampir satu bulan sekali pulang ke jogja dan bertemu lani,
dalam setiap pertemuan makin naik aja progressnya kalau dulunya hanya cium pipi, pertemuan berikutnya cium bibir, dan selanjutnya cium leher....
kira-kira pada pertemuan ke 5, gue dan lani sengaja jalan-jalan ke parangtritis, namun kami mengambil route jalan pintas yang melewati jalan yang berbukit-bukit dan hutan.di sela perjalanan menuju parangtritis, sering kami berhenti di tengah-tengah hutan tuk sekedar melepas capek dan melihat pemandangan dan foto-foto bersama, dan juga ga lupa sekedar cium-cium plus grepe-grepe dikit... dan nampaknya waktu itu, lani juga udah horny berat, di lihat nafasnya yang makin berat.
pas gue cium-cium leher mbil pegang-pegang pantat lani dia ngomong "ndi..gue mau lebih dunks..." gue jawab "lebih kayak apa...?"
dia cuman jawab " gue kangeen banget ma kamu...ndi"
otak nakal gue pun mulai berjalan "ya...maksudnya lebih kayak apa neeh..."
dia cuman tersipu malu....dan gue bilang "yaw udah..dimana neeh..."
dia ga jawab...trus gue tawarin, disini di alam terbuka atau sewa hotel?
dia jawab.." tapi gue takuut" ya udah..waktu itu gue rayu-rayu dia njamin aman ga ketahuan orang ataupun temanya... langsung aja gue ajakin ke losmen yang berada di bukit di atas pantai parangtritis yang view nya menghadap pantai...jadi bisa melihat pemandangan pantai parangtritis dari atas bukit...
di dalam hotel pun, kami ga henti-hentinya bercumbu, mulai dari cium bibir turun kebawah, dan ga tau tiba-tiba aja..baju atasan lani dah terlepas semua.. dengan jelas gue melihat bukit indahnya yang masih ranum...aku terus ciumin dan sedot-sedot putingnya...lani tampak seperti cacing yang kepanasan, badanya meliuk-liuk sambil pegangin kepala gue yang ada di dadanya...
pada saat mulut gue kembali ke area leher, kupingnya dia berbisik "ndi...lu orang pertama yang pegang toket gue...janji ya...lu ga kan ninggalin gue?"
gue cuman jawab "iya..." mbil terus nyipokin, padahal sebenarnya gue ga janji bener-bener seeh...tapi dah keburu nafsu.
dan pada saat gue coba mlorotin celana jeans lani, tiba-tiba tanganya menghentikan tanganku, gue tanya "kenapa lan?"
dia jawab "gue takut..ndi...gue blom pernah, gue masih virgin"
gue berpikir sejenak "oke lah..kita jaga hal satu ini mpe kita merid gimana?"
lani cuman jawab "tapi aku pengeen...tapi aku takut juga ndi"
akhirnya aku tawarin bagaimana kalo kita saling oral aja...?
dan dia mengiyakan tawaran gue..
ya udah..waktu itu kami sama-sama telanjang hanya melakukan oral dan petting saja tanpa memasukan k*nt*l ku ke m*m*knya yang masih ranum baru di tumbuhin bulu-bulu halus saja...
saat aku oral n jilatin m*m*k lani, dia hanya bisa mendesah-desah mbil mengangkangkan kakinya lebar-lebar..dan benar hebat pada saat dia orgasme, dia benar-benar mengejang hebat..dan akhirnya lemas.gue waktu itu langsung aja menyodorkan k*nt*lku ke mulutnya, nampaknya dia kebingungan "ni..di apaan ndi?" mbil nunjuk k*nt*lku yang udah ngaceng...
gue malah ketawa..,bener-bener masih lugu si lani....ya udah, akhirnya aku keluarin laptop gue dalam tas dan nonton film BF, dia nampaknya mengamati detail-detial setiap filmnya. dan ga terasa gue tertidur pulas di samping lani yang sedang nonton film, dan pas gue tidur, dia tiba-tiba aja masukin k*nt*l gue yang udah lemes...di jilatnya dan di hisapnya pelan-pelan mpe bangkit lagi....gue hanya merem melek menikmati oral an dari lani,dan akhir pas gue mo orgasme,
gue pegangin kepala lani biar tetap mengemut k*nt*l gue..dan akhirnya peju ku keluar di dalam mulut lani, nampaknya dia gelagapan menerima semprotan mani gue...dan kayaknya sebagian tertelan, habis itu dia marah-marah ke gue mbil bilang asin-asin gimana rasanya...gue hanya bisa tersenyum puas. setelah dia mengelap sisa-sisa mani yang ada di bibirnya akhirnya kami tertidur pulas sampai sore,
waktu itu kami melakukan berkali-kali dan akhirnya pulang ke rumah.
sesampainya di rumah pun kami masih sms an, dan tentunya membahas kejadian tadi siang dan gue tambahin rayuan-rayuan tuk melakukan lebih, tapi tetap saja lani belom berani melepas keperawananya..dan gue coba rayu bagaimana kalo melakukan anal? lagi-lagi dia nampaknya bingung apa itu anal? mau ga mau gue jelasin pelan-pelan dan akhirnya dia tau juga apa itu anal?
keesokan harinya kami pun janjian lagi tuk bertemu, namun kali ini ga jalan ke parangtritis lagi, melainkan ke kaliurang naik motor...sepanjang perjalanan, dia terus nempelin badanya ke badanku, mbil sekali-kali tangan nakalnya mengelus-elus isi celanaku dari luar...namun cukup membuat diriku ON juga..
sesampainya di kaliurang, gue dan lani jalan-jalan sejenak menikmati pemandangan di kaliurang.
mbil jalan-jalan gue tanyain ke lani " lan..gimana tawaran gue semalem? menarik tuk di coba ga?"
lani "tau ah...lom jelas penjelasanmu semalem"
gue " ya kalo tanpa praktek emang susah jelasinya, tapi pada dasarnya seh udah gue jelasin tadi malem"
lani "apa ga jijik, klo masuk ke pantat"
gue "ya pake kondom lah...hehehhe..."
dia hanya ketawa mbil nyubit perut gue...
mbil jalan-jalan, tiba-tiba lani nyeletuk "mang lu bawa kondom ndi?"
gue "enggak...tapi kan bisa di beli di apotek?"
lani "iiih...malu dunk, beli barang gituan?"
gue "ngapain malu, toh yang jual ga kenal ma gue?"
lani cuman diam lagi...trus gue tanya lagi "mang kalo ada kondom lu mau lan?"
lani hanya tersenyum...
gue"ya udah..kamu tunggu di warung gih...ntar gue cari di apotek"
lani"iiih...beneran brani?"
gue "yaa...lu nantangin seeh..."
lani "ya udah..gue tunggu di warung itu yaa...tapi jangan lama-lama, ntar ilang lho"lani mbil nunjuk sebuah warung.
dan setelah itu gue kembali ke parkiran ambil motor nyari apotek, tak lupa selain beli kondom,gue juga beli pelumas merek V gel.
setelah kembali ketemu lani, gue cman bilang "ayoo...jadi ga neeh..?"
lani cuman jalan mbil senyum ke arah gue trus bonceng motor...
setelah muter-muter cari hotel di kaliurang, sebenarnya banyak sekali motel di kaliurang namun sengaja aku nyari hotel yang kelihatan bersih dan view pemandanganya bagus...akhirnya dapat juga. setelah cek in, kami pun masuk... lumayan bagus hotelnya, ada tivi channel porno plus kamar mandi bathup...
langsung saja aku sosor lani, seperti kejadian-kejadian sebelumnya tau-tau dah bugil aja kami...setelah memuaskan lani, aku coba tusuk-tusuk anus nya lani...nampaknya dia mulai kesakitan, atur posisi kanan kiri atas bawah mpe jempalitan...dan tentunya bisikin lani biar rileks ga tegang...kalo tegang ntar merasa sakit...setelah masang kondom, aku olesin penis gue plus lobang anus lani...
aku coba tusuk pelan-pelan, nampaknya lani masih merasa kesakitan..aku bimbing buat rileks plus kasih rangsangan-rangsangan di v*gina lani....
setelah gue tusuk pelan-pelan, amblaslah sebagian kepala k*nt*l gue ke anus lani..lani cuman bisa teriak "aaarggghhh....sakiiit"
gue " rileks ya... gue diemin bentar biar kamu rileks"
lani "iyaaagh...jangaan mpe sakiiit yaa...."
gue jawab "iyaa.." mbil berdiam sejenak...
setelah beberapa saat kemudian, gue coba masukin pelan-pelan mbil goyangin maju mundur..., nampaknya lani dah bisa rileks namun masih sedikit kesakitan, gue tambahin aja pelumasnya...dan dengan pelan secara pasti, akhirnya masuk juga seluruh kepala k*nt*l gue..., lani hanya bisa meracau ga karuan...kayaknya nangis nahan kesakitan campur nikmatnya v*ginanya gue kocok bagian luarnya...
pada saat itu gue kocok bagian luar v*ginanya pake jari gue...
tiba-tiba dia bilang mbil aga sedikit teriak "ndiiii...gue mo keluaarghhhh...."
aku hentiin aja gosokan tangan gue...dengan spontan tiba-tiba dia menggoyang-goyangkan pantatnya biar v*ginanya kena gosokan tangan gue...secara otomatis makin masuk pulang k*nt*lku di anus lani....
dia makin meracau "kamu jahaaat ndi...ayo dunk lagiii..."
aku gosokin lagi dengan kuat kuat...dan akhirnya "aaarggghhh....aku keluaar ndiiii....." pas lani teriak dalam orgasmenya...aku tekan kuat-kuat k*nt*lku dalam anus lani...dan akhirnya masuk sudah batang k*nt*lku...
setelah lani lemas beberapa saat...aku coba tarik keluar masukan k*nt*lku pelan-pelan...ternyata membuat lani kembali tersadar...mbil menahan sakitnya di anusnya
lani "ndi..sakit neeeeh...udahan yaa..."
gue "kok udahan? kan gue belom puas...?"
lani "abisnya gede banget punya kamu..."
gue "iya..ga papa ya..pelan-pelan kok"
lani "beneran ya pelan-pelan,,,"
gue "iya...sayang"
mbil coba goyangin pelan-pelan, ternyat tangan lani mencoba merasang v*ginanya sendiri.... dan setelah sekian lama, goyanganku tarikan keluar masuknya semakin kencang...begitu pula rangsangan tangan lani sendiri di v*gina nya....
dan akhirnya dengan rileks lani menikmati anal an ku di anus nya.. berkali-kali lani orgasme dengan tanganya sendiri...
setelah lani rileks...kami pun mencoba berbagai macam gaya..dari gaya konvensional, WOT, MOT doggy style..mpe dengan bebasnya k*nt*lku bisa keluar masuk ke anus lani...
pada saat doggy style aku coba keluarkan seluruh batang k*nt*lku dan memasukanya lagi...nampak begitu indah lobang anus lani....dan aku lihat begitu bersih tidak ada sisa-sisa kotoran pada penisku ataupun di lobang lani,
dan aku beranikan diri melepas kondomku dan tak lupa aku tambahkan pelumas pada batang penisku dan lubang anus lani...
begitu aku masukan kembali dengan aga kasar... mpe lobang anus lani berbunyi "slrooppp.."
lani hanya berteriak...."aauughh..." mpe kepalanya mendongak ke atas...
trus teriak "jangan kasar-kasar dunk yank..."
gue "iyaa....tapi nikmat kan?"
lani "heee eh...." mbil terus mengucek-ngucek m*m*knya...
semakin lama goyanganku makin keras dan kencang....begitu kucekan tangan lani di m*m*knya......
dah akhirnya..mbil memegang erat-erat pinggul lani dan memasukan penisku dalam-dalam ke anus lani...keluarlah seluruh peju ku ke dalam anus lani..begitupun lani selang beberapa detik kemudian mencapai orgasmenya yang kesekian kali...
dan kemudianpun kami ambruk mbil memeluk tubuh lani dari belakang,dengan k*nt*l masih manancap di anus lani...dan kamipun tertidur pulas dan ga tau kapan k*nt*lku terlepas dengan sendirinya di anus lani.dan begitu aku lihat...ga sececerpun spermaku yang keluar, berarti semua masuk ke anus lani....
hari ini kami mencobanya dua kali...pada ronde kedua...ga begitu susah tuh memasukin anus lani... dan seperti permainan-permainan sebelumnya...berkali-kali lani orgasme...
dan pada saat berkemas-kemas..ketika lani mo berdiri mo jalan...lani sempoyongan karena ada hal yang aneh di anus lani..katanya terasa masih mengganjal dan aga gimanaa gitu...setelah beberapa lama, akhirnya bisa berjalan walaupun jalanya aga aneh sekarang...
begitu sampai rumah, malamnya lani menceritakan ke gue lewat sms.... katanya sakit banget buat jongkok atau boker...tapi begitu pas boker..katanya langsung plong...ga pake ngejan kuat... dalam hatiku geli membaca sms dari lani.
dan kejadian seperti itu terus terjadi ketika gue pulang ke jogja... bahkan kalo pas gue pulang ke jogja..dan lani sedang halangan haid tetep bisa melakukan hal tersebut.... dan setelah pacaran kurang lebih 2 tahun, kami masih bisa menjaga keperawanan v*gina lani.
dan akhirnya akhir 2007 kalo ga salah...kami pun putus, karena gue harus di tugaskan di singapore akhir 2008
dan kemaren, awal taun 2010 ini tiba-tiba aku dapat sms dari nomor yang ga gue kenal, isinya ngasih undangan mo merid, selidik punya selidik, ternyata dari lani...aku pun mengiyakan, merestui kalo lani dah ada yang melamar tuk jadi istrinya...
dan satu bulan sebelum lani merid, aku sempet pulang ke jogja dan bertemu lani...kami hanya bertemu,tidak melakukan hal-hal yang pernah kami lakukan dulu.... dan dia cerita, kalo semenjak putus ma gue..dia ga melakukan hal-haln yang berbau sek dengan cowok lain bahkan calon suaminya...dan berhasil menjaga keperawanan v*ginanya...
selamat berbahagi Lani, semoga itu jalan terbaik untukmu...begitu banyak kenangan indah itu...."anumu emang hanya untuk suamimu" hehehee.......tapi anusmu emang hanya untuku...